Lajuberita.id, Jambi – Penyebaran berita bohong atau hoax jelang hari pencoblosan Pilgub Jambi pada 27 November mendatang, semakin marak terjadi.
Informasi bohong (Hoax) yang disebarkan melalui media sosial maupun di WAG oleh para tim sukses calon gubernur ini, mendapatkan simpati dari pemerhati media sosial sekaligus tokoh pemuda Kota Jambi, Budi.
Dikatakan Budi, pada Pilgub Jambi 2024 penyebaran Hoax dari para simpatisan cagub semakin masif. Dari informasi terkait hasil lembaga survei, hingga ditudingnya KPU Provinsi Jambi tidak netral karena telah membatalkan acara debat kandidat ke tiga atau debat pamungkas.
“Yang lagi trending saat ini di media sosial bahkan di WAG lokal, adanya penyebaran Hoax terkait hasil survei dari salah satu lembaga survei nasional yang menyebut pasangan Romi-Sudirman unggul dari petahana Haris-Sani,” kata Budi.
Meskipun telah mendapatkan bantahan keras dari lembaga survei tersebut yang menyebut Romi-Sudirman unggul tidak benar, namun tetap para timsesnya tak mau mengakui hoax yang mereka sebarkan.
“Jelas dan tegas telah dibantah oleh Lembaga Survey Indonesia (LSI), tapi herannya si penyebar hoax tak mengaku kesalahannya, aneh saja jadinya,” ungkap Budi.
Nah yang terbaru, kata Budi, meskipun telah dijelaskan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Jambi bahwa pembatalan acara Debat Kandidat Cagub dan Cawagub yang rencananya akan digelar pada 20 November pekan depan atas permintaan kedua pasang calon. Namun tetap saja, tim sukses RH langsung menuding KPU tak netral.
“Dengan alasan Cagub lain tak siap lah, takut kalah lah, dan KPU tak netral lah. Aneh saja sih melihat ada tim sukses yang selalu membuat gaduh suasana mendekati hari pencoblosan Pilgub Jambi. Seperti tak ada kerjaan saja ini para timses,” ujar Budi.
Melihat penyebaran informasi bohong dan kegaduhan yang diciptakan oleh oknum Timses Cagub RH ini, Budi meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar bertindak cepat.
“Kami minta APH menindaklanjuti para oknum Tim Sukses yang selalu membuat gaduh suasana politik dengan menebarkan kebohongan publik ini. Kalau berlanjut terus, saya takut akan bisa merusak Pilkada Damai,” harap Budi kepada APH.
“Saya melihat jatuhnya elektabilitas RH dikarenakan ulah Timsesnya sendiri yang selalu sebarkan hoax, tebar sana tebar sini. Kandidat lain sibuk kampanye cari masa nah sementara ini sibuk menebarkan hoax,” tukasnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi baik dari Cagub RH maupun tim pemenangan Romi-Sudirman. (*)